Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak di sengaja di Daerah Istimewa menurut Indonesia begitu pula menurut kami “Yogyakarta”, hingga tanpa disadari berlanjut lebih khusus, sesuai dengan nama kota nya “DKI Jakarta”. 

Layaknya jalan tol seperti yang sering kita lalui bersama dan menjadi salah satu saksi kita, semua terjadi begitu saja, sangat cepat dan tepat. 

Beriringan dengan paras yang dicuri oleh masing masing tatap, memunculkan rasa keiingintahuan. Tanpa disadari waktu dan garisan takdirNya membawa kesebuah percakapan, canda tawa, dan kebahagiaan. Bagaikan aliran sungai yang deras, kami berdua hanyut dan semakin hanyut di dalam perasaan hingga berujung pada muara, kalau kata orang sih “cinta” tapi kita meyakini lebih dari itu. Mungkin, lebih ke “perasaan” yang saling ingin memiliki, menjaga. Kalau kata kita berdua sih “same freq”. 

Layaknya arus sungai, guratan takdir dan waktu tidak selamanya berjalan lurus. Terkadang banyak hal yang menjadi sandungan, terkadang hanyut, terkadang pula terombang ambing. 

Hingga pada akhirnya arus ini membawa kita kepada muara yang damai. Bisa dikatakan muara ini adalah pembuktian dari kisah kita. Yaitu pernikahan.